Pemindahan Ibu Kota Negara ke Kaltim, Prof.Dr Harihanto : Banyak Positifnya dan Tepat

SAMARINDA - Kebijakan pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur sudah tepat karena DKI Jakarta sebagai Ibu Kota saat ini telah  kurang memenuhi syarat dalam hal tingginya  jumlah penduduk, kualitas lingkungan phisik,  angka kriminalitas, dan bencana banjir. 

Demikian disampaikan staf pengajar di Universitas Mulawarman, Prof. Dr Harihanto, MS, dalam wawancara di Samarinda, Senin (13/3/2023). 

Baca juga: Sambut Hari Jadi Kabupaten Solok ke-109, Muaro Paneh Gelar Festival Kesenian

" Dampak dari pemindahan IKN memang tidak dapat dihindari, baik dampak positif maupun dampak negatif. Identifikasi dan prakiraan saya lebih banyak pada dampak positifnya, terutama dampak pada aspek sosial. Jika zonasi dan konsep Forest City dari pembangunan IKN betul-betul dapat diterapkan di lapangan saya kira dari sisi lingkungan fisik-biologi tidak terlalu   banyak dampak negatifnya. Syaratnya,  konsep tersebut betul-betul dilaksanakan secara konsisten sesuai rencana. , " ungkap Guru Besar Lingkungan, Pembangunan, dan Perubahan Sosial Unmul ini. 

Dosen pada program studi Perubahan Sosial ini menambahkan bahwa dampak positif dari aspek sosial dari pemindahan dan pembangunan IKN, meliputi peningkatan perekonomian lokal, kualitas SDM, harga tanah, infrastruktur, fasilitas umum dan sosial, distribusi penduduk, dll. 

Baca juga: Disela-sela Rapat Paripurna, Eko Anggota DPRD Labuhanbatu Fraksi Golkar Temui Warga Pangkatan

" Dampak negatifnya, antara lain mendorong terjadinya urbanisasi dari luar ke IKN dan wilayah sekitarnya dan munculnya konflik sosial sebagai akibat perbedaan kepentingan dan latar-belakang budaya antara pendatang dan penduduk lokal, " tutupnya mengakhiri. 

Sumber: Prof. Dr Harihanto, MS
Penulis: MR/FR

Baca juga: Aula Asrama Haji Labuhanbatu Seperti Rumah Hantu, Pemkab Labuhanbatu Tutup Mata