Slamet: BLT Minyak Goreng Kebijakan Populis Tutupi Kegagalan Pengelolaan Pangan

    Slamet: BLT Minyak Goreng Kebijakan Populis Tutupi Kegagalan Pengelolaan Pangan
    Anggota Komisi IV DPR RI Slamet

    JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR RI Slamet mengatakan, naiknya bahan pangan minyak goreng di awal Ramadan tahun ini tidak terlepas dari lemahnya sikap pemerintah terhadap para pengusaha. Menurutnya, pemerintah mempunyai kewenangan tetapi tidak di gunakan untuk menekan para pengusaha dalam memainkan harga. 

    "Stok menurut kementerian teknis cukup tetapi kenapa harganya naik. Kedua, rakusnya para pengusaha kita yang tidak mau berempati kepada kesusahan rakyat namun mereka hanya memikirkan keuntungan ekonominya saja. Sehingga keduanya ini sangat klop yakni lemahnya pemerintah dan rakusnya para pengusaha sehingga membuat harganya menaik, " ujar Slamet dalam rilis medianya yang diperoleh Parlementaria, Senin (4/4/2022). 

    Selain itu, lanjutnya, tidak adanya tindakan pemberian sanksi kepada Kementerian Perdagangan yang sangat kasat mata telah gagal menjadi perpanjangan tangan Presiden dalam mengantisipasi gejolak harga dan kecukupan pasokan pangan semakin menunjukkan lemahnya manajerial Presiden ditengah situasi yang tidak begitu kondusif. 

    "Seharusnya Presiden sudah me-resuffle Menteri perdagangan yang sudah gagal mengantisipasi kelangkaan bahan pangan pokok, " tegas Slamet. Ia juga turut menyoroti tentang Bantuan Langsung Tunai (BLT) Minyak goreng yang dinilainya sebagai kebijakan populis untuk menutupi kegagalan pemerintah dalam mengelola pangan.

    BLT Minyak goreng itu, Slamet menilai merupakan kebijakan populis untuk menutupi kegagalan pemerintah mengelola pangan. Dikatakannya, berkaca pada semrawutnya pembagian bantuan sosial penanganan pandemi Covid-19, pengucuran BLT minyak goreng ini juga rentan salah sasaran dan bisa menjadi alat politik sesaat.

    "Pemerintah harus memastikan calon penerima BLT ini dapat tepat sasaran. Selain itu pemerintah juga harus mempertimbangkan BLT-BLT yang lain, misalnya gas dan BBM yang disaat yang hampir bersamaan mengalami lonjakan yang tidak sedikit, " tuturnya. (dep/aha) 

    SLAMET DPR RI KOMISI IV PKS
    Tony Rosyid

    Tony Rosyid

    Artikel Sebelumnya

    Dan KRI Lepu-861 Pimpin Upacara Kenkat Prajurit...

    Artikel Berikutnya

    Novita Wijayanti Apresiasi Progres Pembangunan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Dandim 0723/Klaten Pimpin Rakor Pencapaian Swasembada Pangan Kabupaten Klaten
    Bhabinkamtibmas Cilendek Timur Gelar Silahturami Kamtibmas dengan Masyarakat, Tingkatkan Kerja Sama Jaga Keamanan Pasca Pilkada 2024
    Bhabinkamtibmas Sukadamai Gelar Silahturami Kamtibmas dengan Staf Bina Insani, Tingkatkan Peran Aktif Jaga Keamanan Pasca Pilkada 2024
    Kapolsek Bungursari Polres Purwakarta Ikuti Secara Virtual Penanaman Jagung Serentak 1 Juta Hektare Menuju Swasembada Pangan 2025
    Silahturami Kamtibmas, Bhabinkamtibmas Kel. Lawang Gintung Jalin Kerja Sama dengan Tokoh Masyarakat untuk Menjaga Keamanan Pasca Pilkada 2024

    Ikuti Kami